Rabu, 09 Mei 2012

9 Alasan Orang Memakai Komputer Tablet


System specifications:
Cray Linux Environment (CLE) 2.2
A peak performance of 1.03 PetaFLOP
99,072 compute cores
129 TB of compute memory
A 3.3 PB parallel file system of disk storage for scratch space (2.4 PB available)
8,256 compute nodes

Each node has:
Two 2.6 GHz six-core AMD Opteron processors (Istanbul)
12 cores
16 GB of memory
Connection via Cray SeaStar2+ router

Sandal Cantik dan Karya Seni dari sampah komputer

Selalu ada banyak cara untuk memanfaatkan sampah menjadi benda, bukan hanya memiliki fungsi. Seperti yang dilakukan oleh Steve Rodrig yang membuat sampah elektronik menjadi sandal stylish.

Mother board, kawat, kabel, tombol-tombol, disusun menjadi berbentuk sandal. Pengikat di area pergelangan kaki juga terbuat dari kabel dan dipadukan dengan logam metal sebagai hiasan.
Sandal unik ini dibanderol US$350 atau setara dengan Rp2,9 juta. Bukan hanya sandal cantik yang diciptakan Rodrig dari sampah-sampah elektronik. Ia juga membuat hiasan berbentuk burung, laba-laba, bahkan sepatu hingga bra.

Akibat penggunaan Mouse atau keyboard komputer yang salah

BERHATI-HATILAH!
Bagi Anda yang selalu bekerja dengan menggunakan KOMPUTER, kesalahan dalam penggunaan MOUSE sehari-hari akan berakibat pada carpal tunnel syndrome / karpal sindrom (istilah dalam kedokteran untuk kelainan pada otot lengan).
Gunakan Mouse dengan BAIK dan BENAR!
Berikut adalah foto pembedahan tangan pasien yang mengalami karpal sindrom.
karpal sindrom
operasi tangan

Fakta Mengetik Di Keyboard Komputer Bisa membentuk perasaan Looohhh!!!

efek qwerty, qwerty, keyboard, kognitif, emosi, manusiaMiguel Ugalde/stock.xchng
Bagi Anda yang sudah familiar dengan komputer, mengetik di keyboard QWERTY pada komputer ternyata bisa dapat membentuk perasaan, melekatkan emosi negatif maupun positif tergantung kata-kata yang dibuat. 'Efek QWERTY', demikian kecenderungan itu disebut.

Dua ilmuwan kognitif menjadi kepala tim studi ini; Kyle Jasmin dari Institute of Cognitive Neuroscience di University College London, Inggris dan Daniel Casasanto dari New School for Social Research, New York.